Berbeda dengan anak-anak seusianya yang aktif bermain menikmati masa kecilnya, puluhan anak yang ada di rumah singgah respek peduli, tengah berupaya sembuh dari sakit kronis yang ancam nyawa mereka.
Mereka menghabiskan masa kecilnya untuk pengobatan jangka panjang dari sakit kronis yang mereka derita.
Jauh dari rumah dan keluarga, mereka datang ke jakarta dengan harapan, pulang dalam keadaan sembuh dari penyakitnya.
Anak-anak ini berasal dari luar daerah. Karena keterbatasan ekonomi, mereka tidak dapat memperoleh akomodasi yang layak, bahkan orang tua mereka harus meninggalkan pekerjaan mereka di daerah untuk mendampingi anak-anak mereka selama pengobatan.
Menyewa kos atau kontrakan tak sanggup sehingga banyak dari mereka hidup terluntang-lantung di jalanan, dan emperan rumah sakit.
==========================
Seperti Hal nya yang dialami Eza (9Tahun), Kanker darah (Leukimia) membuat eza harus menjalani pengobatan rutin di Jakarta. Jarak rumah yang sangat Jauh menjadi hambatan untuk Eza menjalani pengobatan rutin sebagaimana mestinya.
Sedih sekali waktu abah bilang kalau sebenarnya dokter minta untuk rutin berobat ke jakarta, tapi karna keterbatasan biaya , mereka bisa berangkat sesekali ,
mau bayar kos di jakarta mereka tak sanggup, makanya lebih pilih pulang pergi dari rumah yang jaraknya 100KM lebih.
Mereka sangat kesulitan dalam hal pengobatan ke rumah sakit yang jauh dari rumah mereka , hingga harus naik transportasi umum , pernah bayar ambulance tapi mereka gak sanggup karna mahal. mau sewa kos mereka gak sanggup dan diluar kemampuan abah Iyod yang kesehariannya bekerja sebagai seorang buruh tani.
======================================================
Tidak jauh berbeda dengan Eza, Hal serupa juga dialami oleh Aura Felicia
sejak usia 1 bulan Aura harus merasakan sakit yang luar biasa karna tumor yang bersarang di pipinya semakin membesar. Bahkan untuk minum asi dari ibu aura sangat kesulitan.
Rumah sakit daerah tidak sanggup obati aura karna keterbatasan alat dan fasilitas sehingga aura harus dirujuk ke jakarta. Sangat Miris selama 1bulan mereka terluntang-lantung hidup di jakarta, karna padatnya jadwal kontrol ke rumah sakit, bayi usia 3 bulan itu terpaksa harus menginap di emperan ruang tunggu.
Melihat fenomena yang dialami oleh aura, Eza dan puluhan pasien anak lainnya, hadirlah Rumah Singgah Respek Peduli.
Rumah singgah selalu menyediakan tempat tinggal, makanan, dan nutrisi bagi para pasien secara gratis.
Hingga saat ini, rumah singgah bisa terus beroperasi memberikan fasilitas dan layanan berkat donasi dari para dermawan yang baik hati.
Jadi mari kita teruskan perjuangan ini, selamatkan masa kecil mereka demi gapai masa depan gemilang